Tuesday, June 9, 2015

Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi

No Aspek Skripsi Tesis Disertasi
1 Jenjang S1 S2 S3 (tertinggi)
2 Permasalahan Dapat diangkat dari pengalaman empirik, tidak mendalam Diangkat dari pengalaman empirik, dan teoritik, bersifat  mendalam Diangkat dari kajian teoritik yang didukung fakta empirik, bersifat sangat mendalam
3 Kemandirian penulis 60% peran penulis, 40% pembimbing 80% peran penulis, 20% pembimbing 90% peran penulis, 10% pembimbing
4 Bobot Ilmiah Rendah – sedang Sedang – tinggi.  Pendalaman / pengembangan terhadap teori dan penelitian yang ada Tinggi, Tertinggi dibidang akademik.   Diwajibkan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
5 Pemaparan Dominan deskriptif Deskriptif dan Analitis Dominan analitis
6 Model Analisis Rendah – sedang Sedang – tinggi Tinggi
7 Jumlah rumusan masalah Sekitar 1-2 Minimal 3 Lebih dari 3
8 Metode / Uji statistik Biasanya  memakai uji Kualitatif / Uji deskriptif, Uji statistik parametrik (uji 1 pihak, 2 pihak), atau Statistik non parametrik (test binomial, Chi kuadrat, run test), uji hipotesis komparatif, uji hipotesis asosiatif, Korelasi, Regresi, Uji beda, Uji Chi Square, dll Biasanya memakai uji Kualitatif  lanjut  /  regresi ganda, atau korelasi ganda, mulitivariate, multivariate lanjutan (regresi dummy, data panel, persamaan simultan, regresi logistic, Log linier analisis,  ekonometrika static & dinamik, time series ekonometrik) Path analysis, SEM Sama dengan tesis dengan metode lebih kompleks, berbobot yang bertujuan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
9 Jenjang Pembimbing / Penguji Minimal Magister Minimal Doktor dan Magister yang berpengalaman Minimal Profesor dan Doktor  yang berpengalaman
10 Orisinalitas penelitian Bisa replika penelitian orang lain, tempat kasus berbeda Mengutamakan orisinalitas Harus orisinil
11 Penemuan hal-hal yang baru Tidak harus Diutamakan Diharuskan
12 Publikasi hasil penelitian Kampus Internal dan disarankan nasional Minimal Nasional Nasional dan Internasional
13 Jumlah rujukan / daftar pustaka Minimal 20 Minimal 40 Minimal 60
14 Metode / Program statistik yang biasa digunakan Kualitatif / Manual, Excel, SPSS dll Kualitatif lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll Kualitatif lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll

Sumber :  Agung Wahyudi Biantoro,  Metode Penelitian Ekonomi Islam, 2009, diolah

Contoh Skripsi
Contoh Abstrak Skripsi

Contoh Tesis :
ABSTRAK
Sulasmiyati, Tri. 2007. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompetensi Profesional Guru terhadap Proses Pembelajaran di SMP Negeri Kota Semarang. Tesis. Program Studi Manajemen Pendidikan. Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Prof.Soelistia,M.L.,Ph.D , II. Prof. DR.Rusdarti.
Kata Kunci: motivasi, kompetensi profesional, dan pembelajaran

Studi dalam penelitian ini mengenai pengaruh motivasi kerja dan kompetensi profesional guru terhadap proses pembelajaran di SMP Negeri di Kota Semarang. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : (1) Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap proses pembelajaran di SMP Negeri Kota Semarang, (2) Seberapa besar pengaruh kompetensi profesional guru terhadap proses pembelajaran di SMP Negeri Kota Semarang,dan (3) Seberapa besar pengaruh motivasi kerja dan kompetensi profesional guru terhadap proses pembelajaran di SMP Negeri Kota Semarang.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besar pengaruh variabel motivasi kerja sebagai variabel independen terhadap proses pembelajaran sebagai variabel dependen dan variabel kompetensi profesional guru sebagai variabel independen terhadap proses pembelajaran sebagai variable dependen serta untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi kerja dan kompetensi profesional guru sebagai variabel independen terhadap proses pembelajaran sebagai variable dependen. Jumlah sampel yang diambil 206 responden dengan teknik proporsional stratified random sampling dan menggunakan kuesioner untuk memperoleh data.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa motivasi kerja guru-guru di SMP Negeri di Kota Semarang termasuk baik. Kompetensi profesional guru SMP Negeri di Kota Semarang baik dan proses pembelajaran di SMP Negeri Kota Semarang baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap proses pembelajaran di SMP Negeri Kota Semarang yang dibuktikan dengan hasil uji T sebesar 4,571 lebih besar dari t tabel (1,660) dan memiliki pengaruh sebesar 31,7%. Kompetensi profesional guru berpengaruh signifikan terhadap proses pembelajaran dengan dibuktikan dengan uji T sebesar 2,040 lebih besar dari t table (1,660) dan memiliki pengaruh sebesar 28,4%. Sedangkan hasil variabel motivasi kerja dan kompetensi profesional guru berpengaruh signifikan secara simultan terhadap proses pembelajaran yang dibuktikan dengan uji F sebesar 12,343 lebih basar dari F table 3,09 dan memiliki pengaruh sebesar 60,1%. Melihat masing-masing variabel memiliki pengaruh yang signifikan maka disarankan guru-guru SMP Negeri di Kota Semarang untuk meningkatkan motivasi kerja dan kemampuan profesionalnya untuk dapat meningkatkan mewujudkan proses pembelajaran.
 
Contoh Disertasi :
 
Abstrak
Formalin merupakan zat pereduksi kuat, dapat meracuni tubuh melalui pernafasan, kulit dan pencernaan. Formalin yang digunakan untuk mengawetkan ikan adalah suatu penyimpangan. Hasil studi pendahuluan bulan Januari sampai Maret 2006 memperlihatkan ikan segar, ikan pindang, dan ikan asin yang diproduksi di sentra pendaratan ikan di Sendang Biru, Mayangan, Brondong, dan Prigi yang diambil secara acak mengandung formalin dengan kadar antara puluhan ppm sampai ratusan ppm. Paparan berulang formaldehid dalam jangka lama secara oral bisa dideteksi dengan kerusakan organ hati dan ginjal. Perubahan histologi kedua organ ini terjadi bila zat toksik telah mencapai konsentrasi tinggi.
Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui kepedulian konsumen ikan di Malang terhadap adanya ikan berformalin, 2) menguji apakah semakin panjang rantai perdagangan ikan di Malang akan meningkatkan kadar formalin pada ikan, 3) menguji apakah kadar formalin pada ikan berformalin bisa menurun dengan pemasakan, dan 4) menguji kerusakan hati dan ginjal mencit akibat paparan berulang ikan berformalin/oral/3 bulan pada induk dan pada turunan pertama mencit.
Penelitian ini ada 7 tahap, yakni sikap konsumen ikan di Kota Malang terhadap keberadaan ikan berformalin, pengukuran kadar formalin ikan di pasar Kota Malang, pengujian penurunan kadar formalin akibat pemasakan, pengujian LD50 ikan berformalin dengan hewan uji mencit, pengujian paparan sub kronis ikan berformalin dengan hewan uji mencit pada induk, dan pada anak mencit turunan pertama serta pemahaman keamanan pangan ikan berformalin pada konsumen ikan melalui kegiatan KKN.
Hasil penelitian memperlihatkan: 1) konsumen ikan di Kota Malang memperoleh pengetahuan adanya ikan berformalin dan akibatnya pada kesehatan dari media massa, 2) terdeteksinya kadar formalin pada box ikan dan air perebusan ikan pindang di pasar Kota Malang merupakan tanda bukti pedagang ikan di pasar Kota Malang menggunakan formalin, 3) terjadi penurunan kadar formalin pada ikan layang segar, asin dan pindang berformalin setelah dilakukan pengukusan dan penggorengan meskipun tidak bisa menghilangkan sama sekali kandungan formalin pada daging ikan, 4) LD50 ikan nila berformalin 5% dapat dikatagorikan sebagai bahan toksik ringan, ikan nila berformalin 10% dan 15% sebagai bahan toksik sedang, 5) paparan berulang ikan berformalin 0,2 ppm dan 0,5 ppm/oral/3 bulan pada mencit menyebabkan terjadinya penurunan berat badan serta nekrosis hati dan tubulus ginjal mencit secara fokal pada paparan bulan ke 3, namun pengukuran secara fisiologis (kebutuhan pakan, jumlah feses dan jumlah urin). berat organ (hati, ginjal, usus, lambung) serta hasil pemeriksaan serum (SGPT,SGOT, albumin, globulin, kreatinin) masih normal, 6) pengamatan makroskopis mencit yang mati selama perlakuan memperlihatkan hati menghitam, adanya mencit yang bertumor, terjadinya kelainan dan kematian anak mencit yang mengindikasikan paparan berulang ikan berformalin membahayakan kesehatan, 7) kontrol negatif (paparan ikan) terbukti mengandung logam berat Pb, 8) paparan berulang ikan berformalin 0,2 ppm dan 0,5 ppm/oral/1 bulan pada anak mencit dari induk yang telah terpapar ikan berformalin/oral/3 bulan terjadi penurunan berat badan serta nekrosis hati dan tubulus ginjal mencit secara fokal pada lama paparan induk 2 dan 3 bulan, namun pengukuran secara fisiologis (kebutuhan pakan, jumlah feses dan jumlah urin). berat organ (hati, ginjal, usus, lambung) serta hasil pemeriksaan serum (SGPT,SGOT, globulin) masih normal, kecuali kadar albumin diatas normal, 9) kerusakan hati secara makroskopis dari anak mencit yang mati mencapai 80%, 10) kematian dan kelainan anak mencit jantan dan betina dari kontrol negatif disebabkan paparan Pb, 11) belum dapat dibuktikan perbedaan jenis kelamin mencit dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal dilihat dari pengamatan fisiologi, makroskopis, pemeriksaan darah dan histologi, 12) apoptosis dan nekrosis hati induk dan anak mencit yang terpapar ikan berformalin/oral disebabkan efek toksik formaldehid dan Pb, 13) metode pengukuran pengetahuan dan sikap responden dengan pre test dan post test pada penyuluhan kurang tepat. Penyuluhan cocok untuk menyampaikan infomasi.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan: 1) peredaran formalin untuk memperpanjang daya awet ikan selayaknya mulai dihentikan dengan cara formalin yang dibuat oleh industri dalam negeri ditambahkan senyawa yang berasa pahit namun tidak merubah fungsi formalin untuk industri, 2) sosialisasi hilangnya rasa khas ikan pada ikan berformalin untuk konsumen ikan kelas menegah ke atas, 3) sosialisasi cara memilih ikan yang tidak berformalin pada konumen ikan kelas menegah ke bawah 4) pengetahuan ikan berformalin dan mengandung Pb perlu dijadikan tema yang diajarkan kepada konsumen ikan oleh mahasiswa yang melakukan KKN, 5) pengukuran pengetahuan dan sikap konsumen ikan sebaiknya dengan metode tin slicing, 6) diperlukan penelitian lebih lanjut tentang kandungan logam berat pada ikan yang dipelihara secara mina padi atau kolam sawah dengan sumber air irigasi, 7) diperlukan penelitian lanjutan untuk pengukuran kerusakan organ hati dan ginjal mengingat nekrosis hati dan ginjal terkait dengan enzim yang berhubungan dengan proses fosforilasi oksidatif, 8) diperlukan penelitian lebih lanjut tentang toksisitas sinergisme Pb dan formalin pada ikan, 9) tidak menggunakan pengukuran serum darah untuk toksisitas hati akibat paparan ikan berformalin.
Kata kunci: paparan berulang ikan berformalin, kerusakan hati dan ginjal mencit

Sumber :
https://mpiuika.wordpress.com/2010/01/27/perbedaan-skripsi-tesis-dan-disertasi/
http://belajarpsikologi.com/contoh-abstrak-skripsi/
http://dts7.blogdetik.com/2012/05/13/contoh-abstrak-tesis/
http://mediainformasill.blogspot.com/2012/04/pengertian-disertasi.html